Japan’s Two Main Health Insurance Systems: Asuransi Sehat Ala Negeri Sakura
Dua Asuransi, Dua Dunia, Satu Tujuan: Tidak Masuk Rumah Sakit karena Pusing Biaya
Kalau bicara soal Jepang, biasanya yang muncul di kepala adalah sushi, samurai, atau anime. Tapi tunggu dulu, Jepang juga punya sistem asuransi kesehatan yang bikin iri warga +62! Di negeri sakura ini, ada dua sistem utama asuransi kesehatan yang menjadi penopang warganya agar tidak harus jual ginjal demi bayar rumah sakit: Employee’s Health Insurance (Shakai Hoken) dan National Health Insurance (Kokumin Kenko Hoken).
Shakai Hoken: Asuransi Para Pejuang Gaji
Shakai Hoken ini adalah asuransi kesehatan untuk mereka yang bekerja di perusahaan. Intinya, kalau kamu digaji secara rutin dan bukan freelancer, ya masuk ke sistem ini. Enaknya, premi asuransi dibayar https://dryogipatelpi.com/ setengah-setengah oleh kamu dan perusahaan. Asyik, kan? Jadi, kalau tiba-tiba kamu kena flu karena AC kantor dinginnya kayak lemari es, biaya berobat nggak bakal bikin dompet panas dingin.
Selain mencakup biaya berobat, Shakai Hoken juga mencakup tunjangan sakit, tunjangan cuti hamil, bahkan tunjangan saat kamu pensiun nanti. Intinya, ini asuransi rasa combo meal – lengkap dan mengenyangkan!
Kokumin Kenko Hoken: Asuransi Versi Rakyat Jelata dan Freelancer
Nah, buat kamu yang freelance, wirausaha, atau belum bekerja, kamu akan masuk ke sistem Kokumin Kenko Hoken. Bedanya dengan Shakai Hoken, asuransi ini dibayar penuh oleh peserta. Jadi, nggak ada subsidi dari bos – karena bosnya kamu sendiri!
Meski harus bayar sendiri, jangan sedih dulu. Layanan medisnya tetap top! Bayaran per bulan dihitung berdasarkan penghasilan tahun sebelumnya, jadi kalau kamu masih hidup dari mie instan dan mimpi, bayarnya juga menyesuaikan. Jepang tahu betul cara memperlakukan rakyatnya—tidak seperti mantan yang cuma datang waktu butuh.
Mau Flu atau Fraktur, Tagihannya Tetap Terukur
Satu hal keren dari dua sistem ini adalah sistem copayment. Pasien hanya perlu bayar sekitar 30% dari biaya medis, sisanya ditanggung oleh asuransi. Bahkan ada sistem plafon maksimum bulanan, jadi kalau kamu harus rawat inap berkali-kali, kamu nggak bakal bangkrut, palingan cuma patah hati… eh, kantong.
Penutup: Jepang Mengajarkan Kita Arti Perlindungan, Bukan Cuma dari Cuaca Dingin
Dua sistem ini memang dirancang agar semua orang, baik yang pakai dasi atau yang kerja pakai piyama, tetap bisa sehat tanpa stres mikirin tagihan rumah sakit. Jepang sukses membuktikan bahwa negara bisa peduli soal kesehatan rakyat, bukan cuma soal pajak.
Jadi, kapan ya Indonesia punya sistem asuransi kesehatan yang bikin warganya merasa dilindungi kayak karakter utama di anime?